Kegunaan Konsep Asam Basa

Kegunaan Konsep Asam Basa



Asam dan basa penting dalam makhluk hidup karena sebagian besar enzim dapat melakukan tugasnya hanya pada tingkat keasaman tertentu. Sel mengeluarkan asam dan basa untuk mempertahankan pH yang tepat agar enzim dapat bekerja. Misalnya, setiap kali Anda mencerna makanan, asam dan basa bekerja di sistem pencernaan Anda. Pertimbangkan lingkungan asam lambung. Lingkungan asam membantu pencernaan makanan. Enzim pepsin yang membantu memecah protein di perut hanya bisa berfungsi optimal di lingkungan pH rendah. Lambung mengeluarkan asam kuat yang memungkinkan pepsin bekerja, dan perut melakukan tugasnya. Namun, ketika isi lambung masuk ke usus halus, asam tersebut harus dinetralisir. Ini karena enzim di usus kecil membutuhkan lingkungan dasar untuk bekerja. Sebuah organ yang disebut pankreas mengeluarkan basa kuat ke dalam usus kecil, dan basa ini menetralkan asam.

Asam-asam dan basa-basa tidak hanya penting pada reaksi yang dilakukan di laboratorium, tetapi juga pada proses-proses yang terjadi di sekeliling kita, dari proses-proses industri sampai ke lingkungan maupun proses yang terjadi pada sistem biologi. Sebagai contoh, kemampuan lingkungan akuatik untuk mendukung kehidupan ikan dan tanaman, terbawanya polutan-polutan udara bersama-sama air hujan, dan laju reaksi-reaksi yang menjaga kehidupan kita, sangat bergantung pada keasaman atau kebasaan larutan.

Kimia dari tubuh kita diatur oleh asam dan basa. Asam laktat suatu produk dari metabolisme glukosa dapat dibentuk dalam otot selama latihan. Asam karbonat dan ion bikarbonat merupakan buffer untuk reaksi-reaksi biokimia. Sejumlah besar kimia dipahami melalui reaksi asam – basa.

Ketika kita membuat rumah, kita menggunakan semen. Semen dibuat dari basa kalsium hidroksida. Basa pun dapat kita temukan pada aneka bahan pembersih dan ketika membuat kue. Pada saat membuat kue, kita sering menambahkan baking soda agar kue yang kita buat mengembang. Baking soda merupakan suatu basa. Karena pentingnya asam dan basa dalam kehidupan kita sehari-hari, maka perlu dipelajari sifat-sifat dan  reaksi-reaksinya serta keseimbangan asam dan basa tersebut, karena gangguan terhadap keseimbangan asam basa dapat mempengaruhi kelangsungan hidup makhluk hidup.

Kumpulan Ebook Kimia PDF

 Kumpulan Ebook Kimia


Kumpulan ebook kimia dapat diunduh pada link berikut.

Kimia Organik : Ebook Kimia Organik

Kimia Fisika : Ebook Kimia Fisika

Kimia Analitik : Ebook Kimia Analitik

Kimia Anorganik : Ebook Kimia Anorganik


Download Ebook Kimia PDF

Perbedaan antara Mendidik, Mengajar, dan Melatih Dilihat dari Dimensi Tujuan, Proses, dan Hasil

Perbedaan antara Mendidik, Mengajar dan Melatih


Wijanarko (2017) mengemukakan bahwa “Mendidik adalah menyampaikan pengajaran, norma-norma dan nilai-nilai hidup, aturan serta hukum maupun cerita-cerita juga pengalaman yang mengandung didikan”. Menurut Darji Darmodiharjo (dalam Uyoh, 2010), “Mendidik menunjukkan usaha yang lebih ditujukkan kepada budi pekerti, hati nurani, semangat, kecintaan, rasa kesusilaan, ketakwaan, sedangkan “Mengajar yaitu memberi pelajaran tentang berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kemampuan berpikirnya”, serta “Melatih yaitu usaha untuk memperoleh keterampilan dengan melatihkan sesuatu secara berulang-ulang, sehingga terjadi mekanisme atau pembiasaan”. Adapun menurut Zaenab (2015), “Melatih merupakan sebuah keterampilan atau kecakapan hidup (life skills). Melatih dilakukan dengan cara menjadi contoh (role model) serta teladan dalam hal moral juga kepribadian”. Jadi dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat kita simpulkan bahwa mendidik bukan hanya memberikan aspek pengetahuan kepada para peserta didik, tetapi juga bagaimana mengantarkan mereka kepada kondisi kejiwaan yang semakin bertaqwa dan beriman kepada Allah SWT. Sedangkan mengajar lebih menekankan pada pemberian ilmu pengetahuan untuk pengembangan kemampuan penalaran dan melatih lebih menekankan pada pengembangan kemampuan dengan cara melatih berbagai keterampilan.

Menurut Suparlan (2008) dan Suyitno (2017), perbedaan-perbedaan antara mendidik, mengajar dan melatih yaitu:

Mendidik: Mendidik dari segi tujuan adalah untuk membantu peserta didik kearah kedewasaan, memanusaikan manusia dan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Dari segi isi, mendidik sangat berkaitan dengan moral dan kepribadian. Jika ditinjau dari segi proses, maka mendidik berkaitan dengan memberikan motivasi untuk belajar dan mengikuti ketentuan atau tata tertib yang telah menjadi kesepakatan bersama, selain itu juga melakukan mendidik/membimbing, kegiatan mengajar dan melatih. Kemudian bila ditinjau dari segi strategi dan metode yang digunakan, mendidik lebih menggunakan keteladan dan pembiasaan. Jika ditinjau dari segi hasil, peserta didik memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, menjadi manusia yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain serta memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Mengajar: Jika ditinjau dari segi isi, maka mengajar berupa bahan ajar dalam bentuk ilmu pengetahuan. Dari segi tujuan, mengajar bertujuan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dan melatih pola pikir peserta didik agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir ilmiah. Dari segi proses, berlansung kegiatan mengajar atau transfer of knowledges. Strategi dan metode yang dapat digunakan untuk mengajar misalnya ekspositori dan inkuiri. Jika ditinjau dari segi hasil, peserta didik mendapatkan ilmu pengetahuan sehingga kemampuan kognitifnya berkembang dan terlatih pola pikirnya serta berwawasan luas.

Melatih: Melatih bila ditinjau dari segi isi adalah berupa keterampilan atau kecakapan hidup (life skills). Dari segi tujuan yaitu mengembangkan keterampilan-keterampilan pada peserta didik.  Bila ditinjau dari prosesnya, maka melatih dilakukan dengan menjadi contoh (role model) dan teladan dalam hal moral dan kepribadian, hanya berlangsung satu kegiatan saja yaitu kegiatan melatih (transfer of skills). Sedangkan bila ditinjau dari strategi dan metode yang dapat digunakan, yaitu melalui praktik kerja, simulasi, dan magang. Jika ditinjau dari segi hasil, maka terbentuklah peserta didik-peserta didik yang memiliki/menguasai/meningkatkan keterampilan atau kecakapan hidup dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 



Referensi:

Suparlan. (2008). Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hidayat.

Suyitno. (2017). Pedagogik Teoritis dan Praktis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Uyoh, Sadulloh. (2010). Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta.

Wijanarko, Jarot. (2017). Memaksimalkan Otak Anak Anda. Jakarta Selatan: Keluarga Indah Bahagia.

Zaenab, Siti. (2015). Profesionalisme Guru PAUD Menuju NTB Bersaing: (Pengantar Manajemen Pendidikan, Praktik, Teori, dan Aplikasi). Yogyakarta: Deepublish.


Ilmu Kimia dan Cabang-cabang Ilmu Kimia

Ilmu Kimia dan Cabang-cabang Ilmu Kimia

 

1.      Apa yang dimaksud dengan ilmu kimia?

Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan alam yang secara khusus mempelajari mengenai komposisi dan struktur zat kimia serta hubungan keduanya dengan sifat zat tersebut. Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari mengenai sifat , struktur materi, komposisi materi, perubahan dan energi yang menyertai perubahan-perubahan materi tersebut. Ilmu kimia mempelajari struktur materi dan perubahan-perubahan yang dialami oleh materi baik perubahan secara kimia maupun perubahan secara fisika.

 

2.      Mengapa berkembang cabang-cabang ilmu kimia?

Untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia diperlukan ilmu terutama matematika, fisika, dan biologi. Untuk mengetahui perilaku elektron dalam atom maka diperlukan ilmu fisika, terutama mengenai persamaan gelombang dan mekanika kuantum. Dalam memecahkan persamaan gelombang diperlukan matematika. Ilmu kimia dibutuhkan pula untuk mempelajari ilmu pengetahuan lainnya yaitu fisika, biologi, geologi, geografi, kedokteran, lingkungan hidup, pertanian dll. Hal ini menyebabkan ilmu kimia berkembang menjadi beberapa cabang antara lain:

  1. Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
  2. Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.
  3. Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
  4. Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
  5. Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.

 

3.      Apa yang dipelajari dalam kimia anorganik?

Kimia anorganik merupakan salah satu bidang ilmu kimia yang mempelajari sifat-sifat dan reaktivitas senyawa-senyawa anorganik. Semua senyawa anorganik mencakup semua senyawa kimia, kecuali yang berupa rantai atau cincin atom-atom karbon, yang biasa disebut senyawa organik. Kimia anorganik membahas mengenai penyelidikan, percobaan dan interpretasi teoritis dari unsur dan reaksi semua unsur dan senyawa kecuali senyawa hidrokarbon dan turunannya. Kimia anorganik membahas segala sesuatu yang tidak dibahas pada kimia organik.




Karakteristik Materi Hukum-hukum Dasar Kimia

Karakteristik Materi Hukum-hukum Dasar Kimia

Hukum-hukum dasar kimia merupakan materi SMA yang dipelajari pada kelas X. Sesuai dengan Kurikulum 2013, materi hukum-hukum dasar kimia mempunyai kompetensi inti, kompetensi dasar yang diturunkan menjadi indikator pencapaian kompetensi (IPK) dan tujuan pembelajaran sebagai berikut.

Kompetensi Inti:

1.        Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktuall, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

2.        Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar:

3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia dan konsep untuk menyelesaikan perhitungan kimia.

4.11 Massa atom relaitf, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia dan konsep mol untuk mnyelesaikan perhitungan kimia.

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.11.1 Menjelaskan dan membuktikan hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier)

3.11.2 Menganalisis hukum perbandingn tetap (Hukum Proust)

3.11.3 Menjelaskan hukum perbandingan berganda (Hukum Dalton)

3.11.4 Menganalisis hukum perbandingan volume (Hukum Gay Lussac)

3.11.5 Menjelaskan hukum Avogadro

Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan mengeksplormodel berupa gambar, grafik, tabel atau diagram mengenai berbagai konsep yang akan dibangun peserta didik dengan melakukan penyelidikan sederhana, mengolah dan memperoleh pengetahuan diharapkan peserta didik terlibat aktif baik secara individual maupun kelompok selama proses pembelajaran berlangsung, meningkatkan rasa syukur atas nikmat akal sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga bias memikirkan secara logis dan memecahkan permasalahan yang dihadapi secara mandiri dan mengetahui bagaimana membuktikan hukum dasar kimia serta kemampuan berkomunikasi secara percaya diri, jujur, teliti, kerja sama dan disiplin dalam melakukan pengamatan serta tanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi kritik dan saran, serta menganalisi bagaimana hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume, dan hukum Avogadro.

Materi Pelajaran

1.         Fakta

a.         Rumus molekul air adalah H2O

b.        Perbandingan massa H dan O untuk membentuk air 1:8

c.         Rumus molekul karbon monoksida adalah CO

d.        Rumus molekul karbon dioksida adalah CO2

e.         Rumus molekul gas hidrogen adalah H2

f.          Rumus molekul gas oksice adalah O2

g.        1 molekul gas hidrogen terdiri dari 2 atom hidrogen

2.         Konsep

a.         Reaksi kimia merupakan penggabungan, pemisahan atau penyusunan kembali atom-atom.

b.        Reaksi kimia (chemical reaction) adalah suatu proses dimana zat (atau senyawa) diubah menjadi satu atau lebih senyawa baru (Chang, 2005: 70)

3.         Prinsip

a.         Bunyi Hukum Lavoiser adalah massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi (Sudarmo, 2013: 192)

b.        Bunyi Hukum Proust adalah suatu zat kimia yang murni, perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap. (Brady, 1999: 69)

c.         Bunyi Hukum Dalton adalah bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, maka perbandingan massa suatu unsur yang bersenyawa dengan unsur yang lain dengan massa tertentu merupakan bilangan bulat yang sederhana. (Syukri, 1999:28)

d.        Bunyi Hukum Gay-Lussac adalah volume gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi kimia pada suhu dan tekanan yang sama berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana. (Syukri. 1999: 28)

e.         Bunyi Hukum Avogadro adalah pada temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama dari semua gas mengandung jumlah molekul yang sama. (Ahmad. 2001: 11)

4.         Prosedural

a.        Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

1)        Menuliskan persamaan reaksi

2)        Menentukan massa masing-masing komponen yang bereaksi

3)        Menentukan massa komponen yang ditanya berdasarkan hukum lavoiseir

b.        Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

1)        Menentukan massa masing-masing unsur yang bereaksi.

2)        Membagi massa unsur, setiap unsur dengan massa unsur yang terkecil.

3)        Menentukan perbandingan massa unsur-unsur.

c.         Hukum Kelipatan Berganda (Hukum Dalton)

1)        Menentukan massa masing-masing unsur yang bereaksi.

2)        Menentukan salah satu unsur sebagai dasar perhitungan seperti C pada reaksi pembentukan CO dan CO2.

3)        Membagi massa unsur yang lain dengan massa unsur yang telah ditentukan diatas.

4)        Menentukan perbandingan massa unsur-unsur dalam membentuk senyawa berbeda.

Senyawa

Massa Karbon (C)

Massa Oksigen (O)

Perbandingan Massa (C : O)

CO

1 gram

1,33 gram

3 : 4

CO2

1 gram

2,66 gram

3 : 8

 

d.        Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)

1)        Menentukan volume masing-masing gas yang bereaksi.

2)        Membagi volume gas dengan volume gas yang terkecil

3)        Menentukan perbandingan volume gas-gas                      

Volume

Hidrogen

Oksigen

Air

Volume ke-1

2

1

2

Volume ke-2

4

2

4

Volume ke-3

6

3

6

 

e.         Hipotesis Avogadro

1)        Menuliskan persamaan reaksi

2)        Menentukan volume masing-masing gas yang bereaksi.

3)        Menentukan jumlah molekul gas

Perbedaan Asesmen Penugasan dan Asesmen Portofolio

 Perbedaan Asesmen Penugasan dan Asesmen Portofolio

Asesmen Penugasan

Asesmen Portofolio

Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut siswa melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas

Portofolio merupakan koleksi sitematik dari sampel hasil kerja siswa yang dihasilkan dari rangkaian proses pembelajaran yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Penilaian portofolio merupakan penilaian terhadap produk siswa dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan karya-karya siswa dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas siswa dalam kurun waktu tertentu.

Pemberian tugas pada asesmen penugasan bertujuan untuk melatih siswa menerapkan atau menggunakan hasil pembelajarannya, memperkaya wawasan pengetahuannya serta mengembangkan dan kreativitas dan kemandirian

Asesmen portofolio dapat digunakan sebagai alat untuk memahami perkembangan pengetahuan, wawasan, keterampilan, sikap dan kreativitas siswa secara cermat sehingga portofolio dapat digunakan untuk membantu siswa menilai kemajuannya sendiri (self-assesment).

Pada asesmen penugasan perlu disiapkan rubrik untuk menilai aspek-aspek kualitas tugas misalnya kebenaran konsep kimia kejelasan dan sistematika uraian ketepatan memberikan ilustrasi foto, video, dan infografik. Struktur rubrik tersebut merujuk pada rubrik asesmen kinerja.

Pada asesmen portofolio, untuk menjamin keakuratan penilaian guru maka perlu dibuat ”rubrik” penilaian portofolio, yang berupa matriks yang memuat aspek-aspek yang dinilai serta kriteria skoring terhadap kinerja siswa dalam masing-masing aspek yang dinilai tersebut.

Materi tugas pada asesmen penugasan yaitu dipilih yang esensial sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan hidup yang sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, perkembangan dan lingkungannya

Tugas yang diberikan dapat berupa:

1.      Membuat ringkasan artikel ilmiah populer terkait kimia dalam majalah/jurnal

2.      Menulis karangan tentang suatu topik seputar isu mutakhir terkait kimia

3.      Menulis laporan pengamatan dan mencari penjelasan teoritik terhadap fenomena alam terkait kimia

4.      Menulis laporan pengamatan terhadap instalasi dan proses dalam suatu industri kimia

5.      Melaksanakan proyek

Isi portofolio dapat berupa:

1.      Karangan singkat tentang topik kimia yang dibuat sebagai tugas

2.      Foto atau sketsa tentang lingkungan atau instalasi teknologi kimia yang dikunjungi

3.      Kegiatan percobaan kimia yang paling berkesan (prosedur, data, laporan)

4.      Laporan tugas kelompok membuat alat peraga sederhana yang dilengkapi dengan foto proses pembuatan dan hasil akhirnya

5.      Tulisan atau ekspresi terkait kimia pada mading

Isi dari portofolio ini berdasarkan  karya-karya favorit yang paling bernilai bagi siswa itu sendiri.

Penilaian penugasan dilakukan oleh setiap siswa sebagai alat penilaian proses belajar, sebab dari jawaban siswa dapat dilihat daya serap siswa terhadapa pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan

Penilaian portofolio merupakan koleksi sistematik dari sampel hasil kerja siswa yang dihasilkan dari rangkaian proses pembelajaran yang dilakukan.

Merupakan salah satu penilaian formatif atau penilaian proses belajar

Merupakan salah satu penilaian sumatif atau penilaian hasil belajar