Perbedaan antara Mendidik, Mengajar dan Melatih
Wijanarko
(2017) mengemukakan bahwa “Mendidik adalah menyampaikan pengajaran, norma-norma
dan nilai-nilai hidup, aturan serta hukum maupun cerita-cerita juga pengalaman
yang mengandung didikan”. Menurut Darji Darmodiharjo (dalam Uyoh, 2010), “Mendidik
menunjukkan usaha yang lebih ditujukkan kepada budi pekerti, hati nurani,
semangat, kecintaan, rasa kesusilaan, ketakwaan, sedangkan “Mengajar yaitu
memberi pelajaran tentang berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi
kemampuan berpikirnya”, serta “Melatih yaitu usaha untuk memperoleh
keterampilan dengan melatihkan sesuatu secara berulang-ulang, sehingga terjadi
mekanisme atau pembiasaan”. Adapun menurut Zaenab (2015), “Melatih merupakan
sebuah keterampilan atau kecakapan hidup (life skills). Melatih
dilakukan dengan cara menjadi contoh (role model) serta teladan dalam
hal moral juga kepribadian”. Jadi dari beberapa pendapat para ahli di atas,
dapat kita simpulkan bahwa mendidik bukan hanya memberikan aspek pengetahuan
kepada para peserta didik, tetapi juga bagaimana mengantarkan mereka kepada
kondisi kejiwaan yang semakin bertaqwa dan beriman kepada Allah SWT. Sedangkan
mengajar lebih menekankan pada pemberian ilmu pengetahuan untuk pengembangan
kemampuan penalaran dan melatih lebih menekankan pada pengembangan kemampuan
dengan cara melatih berbagai keterampilan.
Menurut
Suparlan (2008) dan Suyitno (2017), perbedaan-perbedaan
antara mendidik, mengajar dan melatih yaitu:
Mendidik: Mendidik dari segi tujuan adalah
untuk membantu peserta didik kearah kedewasaan, memanusaikan manusia dan untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia. Dari segi isi, mendidik sangat
berkaitan dengan moral dan kepribadian. Jika ditinjau dari segi proses,
maka mendidik berkaitan dengan memberikan motivasi untuk belajar dan mengikuti
ketentuan atau tata tertib yang telah menjadi kesepakatan bersama, selain itu
juga melakukan mendidik/membimbing, kegiatan mengajar dan melatih. Kemudian
bila ditinjau dari segi strategi dan metode yang digunakan, mendidik lebih
menggunakan keteladan dan pembiasaan. Jika ditinjau dari segi hasil, peserta
didik memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian
kecerdasan, akhlak mulia, menjadi manusia yang bermanfaat bagi dirinya dan
orang lain serta memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mengajar: Jika ditinjau dari segi isi, maka mengajar
berupa bahan ajar dalam bentuk ilmu pengetahuan. Dari segi tujuan,
mengajar bertujuan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dan melatih pola pikir peserta
didik agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir ilmiah. Dari segi proses,
berlansung kegiatan mengajar atau transfer of knowledges. Strategi dan
metode yang dapat digunakan untuk mengajar misalnya ekspositori dan inkuiri.
Jika ditinjau dari segi hasil, peserta didik mendapatkan ilmu
pengetahuan sehingga kemampuan kognitifnya berkembang dan terlatih pola
pikirnya serta berwawasan luas.
Melatih: Melatih bila ditinjau dari segi isi adalah
berupa keterampilan atau kecakapan hidup (life skills). Dari segi tujuan
yaitu mengembangkan keterampilan-keterampilan pada peserta didik. Bila ditinjau dari prosesnya, maka
melatih dilakukan dengan menjadi contoh (role model) dan teladan dalam
hal moral dan kepribadian, hanya berlangsung satu kegiatan saja yaitu kegiatan
melatih (transfer of skills). Sedangkan bila ditinjau dari strategi dan
metode yang dapat digunakan, yaitu melalui praktik kerja, simulasi, dan magang.
Jika ditinjau dari segi hasil, maka terbentuklah peserta didik-peserta
didik yang memiliki/menguasai/meningkatkan keterampilan atau kecakapan hidup
dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Referensi:
Suparlan. (2008). Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hidayat.
Suyitno. (2017). Pedagogik Teoritis dan Praktis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Uyoh, Sadulloh. (2010). Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta.
Wijanarko, Jarot. (2017). Memaksimalkan Otak Anak Anda. Jakarta Selatan: Keluarga Indah Bahagia.
Zaenab, Siti. (2015). Profesionalisme Guru PAUD Menuju NTB Bersaing: (Pengantar Manajemen Pendidikan, Praktik, Teori, dan Aplikasi). Yogyakarta: Deepublish.