Beberapa Cara Reduksi Didaktik
Tahap reduksi didaktik merupakan tahap untuk mengurangi tingkat kesulitan bahan
ajar, pada proses
ini bahan ajar direduksi secara didaktis dengan pertimbangan aspek
psikologis dan keilmuan, agar bahan ajar yang telah direduksi dapat dipahami oleh
peserta didik dengan mudah. Beberapa cara mereduksi tingkat kesulitan bahan ajar
dengan reduksi didaktik.
1.
Kembali kepada tahapan kualitatif
Suatu eksplanasi pedagogik atau ekplanasi ilmiah bila di
presentasikan dalam bentuk data kuantitatif (angka-angka) hampir
selalu dalam keadaan yang lebih kompleks dan sulit, maka perlu disajikan
dalam bentuk kualitatif (kata-kata) pula sehingga lebih memudahkan
peserta didik untuk memahaminya.
2.
Pengabaian
Ekplanasi pedagogik yang rumit dan kompleks dapat disampaikan
dengan kalimat yang sederhana atau mengalami pengabaian tetapi tidak
menghilangkan makna atau tidak membuat miskonsepsi.
3.
Penggunaan penjelasan berupa gambar,
simbol, sketsa, dan percobaan
(eksperimen)
Pembelajaran dengan menggunakan gambar, simbol, sketsa dan
percobaan dapat membantu peserta didik memahami materi sebab peserta didik
dapat melihat langsung dan mengimajinasikan konsep yang
sedang mereka pelajari.
4.
Penggunaan analogi
Ilmu kimia merupakan ilmu yang abstrak maka untuk mempermudah
peserta didik dalam memahami materi maka dapat menggunakan analogi. Analogi
adalah pengibaratan
suatu yang sulit dipahami dengan sesuatu yang lebih mudah dipahami. Namun
analogi yang dibuat harus sama dengan konsep target bila tidak sama maka akan
menyebabkan miskonsepsi bagi peserta didik.
5.
Penggunaan tingkat perkembangan
sejarah
Ilmu pengetahuan berkembang mulai dari konsep yang sederhana
hingga pengetahuan yang sulit saat ini. Penggunaan konsep-konsep yang sederhana
(ilmu pengetahuan lama) akan membantu peserta didik memahami konsep saat ini
yang disebut modern.
Penggunaan jenis reduksi ini harus memerlukan pembelajaran
berkelanjutan agar tidak terjadi miskonsepsi.
6.
Generalisasi
Berbagai hasil pemikiran dan penelitian seluruhnya ditulis
dalam bentuk kesimpulan (proses induksi) yang menggambarkan
seluruh hasil pemikiran dan penelitian tersebut. Dengan membuat generalisasi
dari data-data yang kompleks dan rumit akan mempermudah peserta didik
dalam memahami informasi tersebut.
7.
Partikularisasi
Partikularisasi adalah pemilihan informasi dari konsep yang
memiliki informasi yang banyak (kompleks) menjadi
bagian-bagian yang sederhana sehingga memudahkan peserta didik memahami
informasi tersebut.
8.
Pengabaian perbedaan pertanyaan
konsep
Cara reduksi ini diperlukan karena banyak istilah-istilah
ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Istilah-istilah ini
begitu sering digunakan sehingga dianggap lebih mudah dipahami
oleh peserta didik, misalnya “panas” maksudnya adalah temperature maka hal
ini diabaikan asal tidak menimbulkan miskonsepsi bagi peserta didik.