Penggunaan Sifat Koligatif Larutan dalam Kehidupan Sehari-hari

Penggunaan Sifat Koligatif Larutan dalam Kehidupan Sehari-hari


1.     Pada penyerapan air

Air sekitar tanaman akan masuk dalam tanaman melalui akar. Hal itu terjadi karena air dalam tanaman mengandung zat-zat terlarut yang menyebabkan konsentrasi lebih tinggi dari pada air di sekitar tanaman sehingga air tanaman itu hipotonis. Oleh karena itu, para petani dalam pemberian pupuk pada tanaman tidak boleh berlebihan.Hal itu perlu di lakukan karena kelebihan pupuk pada tanaman justru dapat menyebabkan tanaman itu mati. Kematian tersebut disebabkan air dalam tanaman hipertonik dan air tanaman keluar dari tanaman. Hal ini berkaitan dengan tekanan osmosis.

2.     Pada proses desalinasi (mengolah air laut menjai air tawar)

Pada proses ini digunakan prinsip osmotic balik yaitu pelarut bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dengan memberikan tekanan sebesar tekanan pada air laut.

3.     Pada laut mati

Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsetrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat kita berenang di laut mati kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Berkaitan dengan penurunan tekanan uap.

4.     Membuat campuran pendingin

Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0°C. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga di gunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Peristiwa ini memiliki prinsip penurunan titik beku larutan. Yaitu dalam pembuatan es putar, dingin dari esbatu akan berpindah ke 9 larutan es putar sehingga menjadikan es putar akan mengalami pembekuan

5.     Antibeku pada radiator mobil

Di daerah yang beriklim dingin,kedalam air radiator biasanya di tambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini di biarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glukol kedalam air radiator diharapkan titik bekuair dalam radiator menurun,dengan kata lain tidak mudah membeku.

6.     Pada mesin cuci darah

Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Proses ini menggunakan proses dialysis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membrane semipermiabel dan masuk ke cairan lain, kemudian di buang. Membran tak dapat di tembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.

7.     Pengawetan makanan

Garam dapur di gunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busukyang berada di permukaan makanan. Hal ini berkaitan dengan proses osmosis. Yaitu dengan adanya garam menjadikan makanan bersifat hipertonis, sehingga menjadikan kuman mengalami dehidrasi lalu mati, karena cairan tubuh kuman lebih hipertonik di bandingkan dengan sifat makanan.

8.     Membasmi lintah

Garam dapat membasmi hewan lunak seperti lintah. Hal ini karena garam yang di taburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. Peristiwa ini berkaitan dengan proses osmotik.

  

Beberapa Cara Reduksi Didaktik

Beberapa Cara Reduksi Didaktik

 

Tahap reduksi didaktik merupakan tahap untuk mengurangi tingkat kesulitan bahan ajar, pada proses ini bahan ajar direduksi secara didaktis dengan pertimbangan aspek psikologis dan keilmuan, agar bahan ajar yang telah direduksi dapat dipahami oleh peserta didik dengan mudah. Beberapa cara mereduksi tingkat kesulitan bahan ajar dengan reduksi didaktik.

1.        Kembali kepada tahapan kualitatif

Suatu eksplanasi pedagogik atau ekplanasi ilmiah bila di presentasikan dalam bentuk data kuantitatif (angka-angka) hampir selalu dalam keadaan yang lebih kompleks dan sulit, maka perlu disajikan dalam bentuk kualitatif (kata-kata) pula sehingga lebih memudahkan peserta didik untuk memahaminya.

2.        Pengabaian

Ekplanasi pedagogik yang rumit dan kompleks dapat disampaikan dengan kalimat yang sederhana atau mengalami pengabaian tetapi tidak menghilangkan makna atau tidak membuat miskonsepsi.

3.        Penggunaan penjelasan berupa gambar, simbol, sketsa, dan percobaan
(eksperimen)

Pembelajaran dengan menggunakan gambar, simbol, sketsa dan percobaan dapat membantu peserta didik memahami materi sebab peserta didik dapat melihat langsung dan mengimajinasikan konsep yang sedang mereka pelajari.

4.        Penggunaan analogi

Ilmu kimia merupakan ilmu yang abstrak maka untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi maka dapat menggunakan analogi. Analogi adalah pengibaratan suatu yang sulit dipahami dengan sesuatu yang lebih mudah dipahami. Namun analogi yang dibuat harus sama dengan konsep target bila tidak sama maka akan menyebabkan miskonsepsi bagi peserta didik.

5.        Penggunaan tingkat perkembangan sejarah

Ilmu pengetahuan berkembang mulai dari konsep yang sederhana hingga pengetahuan yang sulit saat ini. Penggunaan konsep-konsep yang sederhana (ilmu pengetahuan lama) akan membantu peserta didik memahami konsep saat ini yang disebut modern. Penggunaan jenis reduksi ini harus memerlukan pembelajaran berkelanjutan agar tidak terjadi miskonsepsi.

6.        Generalisasi

Berbagai hasil pemikiran dan penelitian seluruhnya ditulis dalam bentuk kesimpulan (proses induksi) yang menggambarkan seluruh hasil pemikiran dan penelitian tersebut. Dengan membuat generalisasi dari data-data yang kompleks dan rumit akan mempermudah peserta didik dalam memahami informasi tersebut.

7.        Partikularisasi

Partikularisasi adalah pemilihan informasi dari konsep yang memiliki informasi yang banyak (kompleks) menjadi bagian-bagian yang sederhana sehingga memudahkan peserta didik memahami informasi tersebut.

8.        Pengabaian perbedaan pertanyaan konsep

Cara reduksi ini diperlukan karena banyak istilah-istilah ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Istilah-istilah ini begitu sering digunakan sehingga dianggap lebih mudah dipahami oleh peserta didik, misalnya “panas” maksudnya adalah temperature maka hal ini diabaikan asal tidak menimbulkan miskonsepsi bagi peserta didik.

Kegunaan Konsep Asam Basa

Kegunaan Konsep Asam Basa



Asam dan basa penting dalam makhluk hidup karena sebagian besar enzim dapat melakukan tugasnya hanya pada tingkat keasaman tertentu. Sel mengeluarkan asam dan basa untuk mempertahankan pH yang tepat agar enzim dapat bekerja. Misalnya, setiap kali Anda mencerna makanan, asam dan basa bekerja di sistem pencernaan Anda. Pertimbangkan lingkungan asam lambung. Lingkungan asam membantu pencernaan makanan. Enzim pepsin yang membantu memecah protein di perut hanya bisa berfungsi optimal di lingkungan pH rendah. Lambung mengeluarkan asam kuat yang memungkinkan pepsin bekerja, dan perut melakukan tugasnya. Namun, ketika isi lambung masuk ke usus halus, asam tersebut harus dinetralisir. Ini karena enzim di usus kecil membutuhkan lingkungan dasar untuk bekerja. Sebuah organ yang disebut pankreas mengeluarkan basa kuat ke dalam usus kecil, dan basa ini menetralkan asam.

Asam-asam dan basa-basa tidak hanya penting pada reaksi yang dilakukan di laboratorium, tetapi juga pada proses-proses yang terjadi di sekeliling kita, dari proses-proses industri sampai ke lingkungan maupun proses yang terjadi pada sistem biologi. Sebagai contoh, kemampuan lingkungan akuatik untuk mendukung kehidupan ikan dan tanaman, terbawanya polutan-polutan udara bersama-sama air hujan, dan laju reaksi-reaksi yang menjaga kehidupan kita, sangat bergantung pada keasaman atau kebasaan larutan.

Kimia dari tubuh kita diatur oleh asam dan basa. Asam laktat suatu produk dari metabolisme glukosa dapat dibentuk dalam otot selama latihan. Asam karbonat dan ion bikarbonat merupakan buffer untuk reaksi-reaksi biokimia. Sejumlah besar kimia dipahami melalui reaksi asam – basa.

Ketika kita membuat rumah, kita menggunakan semen. Semen dibuat dari basa kalsium hidroksida. Basa pun dapat kita temukan pada aneka bahan pembersih dan ketika membuat kue. Pada saat membuat kue, kita sering menambahkan baking soda agar kue yang kita buat mengembang. Baking soda merupakan suatu basa. Karena pentingnya asam dan basa dalam kehidupan kita sehari-hari, maka perlu dipelajari sifat-sifat dan  reaksi-reaksinya serta keseimbangan asam dan basa tersebut, karena gangguan terhadap keseimbangan asam basa dapat mempengaruhi kelangsungan hidup makhluk hidup.

Kumpulan Ebook Kimia PDF

 Kumpulan Ebook Kimia


Kumpulan ebook kimia dapat diunduh pada link berikut.

Kimia Organik : Ebook Kimia Organik

Kimia Fisika : Ebook Kimia Fisika

Kimia Analitik : Ebook Kimia Analitik

Kimia Anorganik : Ebook Kimia Anorganik


Download Ebook Kimia PDF

Perbedaan antara Mendidik, Mengajar, dan Melatih Dilihat dari Dimensi Tujuan, Proses, dan Hasil

Perbedaan antara Mendidik, Mengajar dan Melatih


Wijanarko (2017) mengemukakan bahwa “Mendidik adalah menyampaikan pengajaran, norma-norma dan nilai-nilai hidup, aturan serta hukum maupun cerita-cerita juga pengalaman yang mengandung didikan”. Menurut Darji Darmodiharjo (dalam Uyoh, 2010), “Mendidik menunjukkan usaha yang lebih ditujukkan kepada budi pekerti, hati nurani, semangat, kecintaan, rasa kesusilaan, ketakwaan, sedangkan “Mengajar yaitu memberi pelajaran tentang berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kemampuan berpikirnya”, serta “Melatih yaitu usaha untuk memperoleh keterampilan dengan melatihkan sesuatu secara berulang-ulang, sehingga terjadi mekanisme atau pembiasaan”. Adapun menurut Zaenab (2015), “Melatih merupakan sebuah keterampilan atau kecakapan hidup (life skills). Melatih dilakukan dengan cara menjadi contoh (role model) serta teladan dalam hal moral juga kepribadian”. Jadi dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat kita simpulkan bahwa mendidik bukan hanya memberikan aspek pengetahuan kepada para peserta didik, tetapi juga bagaimana mengantarkan mereka kepada kondisi kejiwaan yang semakin bertaqwa dan beriman kepada Allah SWT. Sedangkan mengajar lebih menekankan pada pemberian ilmu pengetahuan untuk pengembangan kemampuan penalaran dan melatih lebih menekankan pada pengembangan kemampuan dengan cara melatih berbagai keterampilan.

Menurut Suparlan (2008) dan Suyitno (2017), perbedaan-perbedaan antara mendidik, mengajar dan melatih yaitu:

Mendidik: Mendidik dari segi tujuan adalah untuk membantu peserta didik kearah kedewasaan, memanusaikan manusia dan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Dari segi isi, mendidik sangat berkaitan dengan moral dan kepribadian. Jika ditinjau dari segi proses, maka mendidik berkaitan dengan memberikan motivasi untuk belajar dan mengikuti ketentuan atau tata tertib yang telah menjadi kesepakatan bersama, selain itu juga melakukan mendidik/membimbing, kegiatan mengajar dan melatih. Kemudian bila ditinjau dari segi strategi dan metode yang digunakan, mendidik lebih menggunakan keteladan dan pembiasaan. Jika ditinjau dari segi hasil, peserta didik memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, menjadi manusia yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain serta memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Mengajar: Jika ditinjau dari segi isi, maka mengajar berupa bahan ajar dalam bentuk ilmu pengetahuan. Dari segi tujuan, mengajar bertujuan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dan melatih pola pikir peserta didik agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir ilmiah. Dari segi proses, berlansung kegiatan mengajar atau transfer of knowledges. Strategi dan metode yang dapat digunakan untuk mengajar misalnya ekspositori dan inkuiri. Jika ditinjau dari segi hasil, peserta didik mendapatkan ilmu pengetahuan sehingga kemampuan kognitifnya berkembang dan terlatih pola pikirnya serta berwawasan luas.

Melatih: Melatih bila ditinjau dari segi isi adalah berupa keterampilan atau kecakapan hidup (life skills). Dari segi tujuan yaitu mengembangkan keterampilan-keterampilan pada peserta didik.  Bila ditinjau dari prosesnya, maka melatih dilakukan dengan menjadi contoh (role model) dan teladan dalam hal moral dan kepribadian, hanya berlangsung satu kegiatan saja yaitu kegiatan melatih (transfer of skills). Sedangkan bila ditinjau dari strategi dan metode yang dapat digunakan, yaitu melalui praktik kerja, simulasi, dan magang. Jika ditinjau dari segi hasil, maka terbentuklah peserta didik-peserta didik yang memiliki/menguasai/meningkatkan keterampilan atau kecakapan hidup dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 



Referensi:

Suparlan. (2008). Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hidayat.

Suyitno. (2017). Pedagogik Teoritis dan Praktis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Uyoh, Sadulloh. (2010). Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta.

Wijanarko, Jarot. (2017). Memaksimalkan Otak Anak Anda. Jakarta Selatan: Keluarga Indah Bahagia.

Zaenab, Siti. (2015). Profesionalisme Guru PAUD Menuju NTB Bersaing: (Pengantar Manajemen Pendidikan, Praktik, Teori, dan Aplikasi). Yogyakarta: Deepublish.


Ilmu Kimia dan Cabang-cabang Ilmu Kimia

Ilmu Kimia dan Cabang-cabang Ilmu Kimia

 

1.      Apa yang dimaksud dengan ilmu kimia?

Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan alam yang secara khusus mempelajari mengenai komposisi dan struktur zat kimia serta hubungan keduanya dengan sifat zat tersebut. Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari mengenai sifat , struktur materi, komposisi materi, perubahan dan energi yang menyertai perubahan-perubahan materi tersebut. Ilmu kimia mempelajari struktur materi dan perubahan-perubahan yang dialami oleh materi baik perubahan secara kimia maupun perubahan secara fisika.

 

2.      Mengapa berkembang cabang-cabang ilmu kimia?

Untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia diperlukan ilmu terutama matematika, fisika, dan biologi. Untuk mengetahui perilaku elektron dalam atom maka diperlukan ilmu fisika, terutama mengenai persamaan gelombang dan mekanika kuantum. Dalam memecahkan persamaan gelombang diperlukan matematika. Ilmu kimia dibutuhkan pula untuk mempelajari ilmu pengetahuan lainnya yaitu fisika, biologi, geologi, geografi, kedokteran, lingkungan hidup, pertanian dll. Hal ini menyebabkan ilmu kimia berkembang menjadi beberapa cabang antara lain:

  1. Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
  2. Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.
  3. Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
  4. Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
  5. Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.

 

3.      Apa yang dipelajari dalam kimia anorganik?

Kimia anorganik merupakan salah satu bidang ilmu kimia yang mempelajari sifat-sifat dan reaktivitas senyawa-senyawa anorganik. Semua senyawa anorganik mencakup semua senyawa kimia, kecuali yang berupa rantai atau cincin atom-atom karbon, yang biasa disebut senyawa organik. Kimia anorganik membahas mengenai penyelidikan, percobaan dan interpretasi teoritis dari unsur dan reaksi semua unsur dan senyawa kecuali senyawa hidrokarbon dan turunannya. Kimia anorganik membahas segala sesuatu yang tidak dibahas pada kimia organik.




Karakteristik Materi Hukum-hukum Dasar Kimia

Karakteristik Materi Hukum-hukum Dasar Kimia

Hukum-hukum dasar kimia merupakan materi SMA yang dipelajari pada kelas X. Sesuai dengan Kurikulum 2013, materi hukum-hukum dasar kimia mempunyai kompetensi inti, kompetensi dasar yang diturunkan menjadi indikator pencapaian kompetensi (IPK) dan tujuan pembelajaran sebagai berikut.

Kompetensi Inti:

1.        Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktuall, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

2.        Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar:

3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia dan konsep untuk menyelesaikan perhitungan kimia.

4.11 Massa atom relaitf, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia dan konsep mol untuk mnyelesaikan perhitungan kimia.

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.11.1 Menjelaskan dan membuktikan hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier)

3.11.2 Menganalisis hukum perbandingn tetap (Hukum Proust)

3.11.3 Menjelaskan hukum perbandingan berganda (Hukum Dalton)

3.11.4 Menganalisis hukum perbandingan volume (Hukum Gay Lussac)

3.11.5 Menjelaskan hukum Avogadro

Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan mengeksplormodel berupa gambar, grafik, tabel atau diagram mengenai berbagai konsep yang akan dibangun peserta didik dengan melakukan penyelidikan sederhana, mengolah dan memperoleh pengetahuan diharapkan peserta didik terlibat aktif baik secara individual maupun kelompok selama proses pembelajaran berlangsung, meningkatkan rasa syukur atas nikmat akal sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga bias memikirkan secara logis dan memecahkan permasalahan yang dihadapi secara mandiri dan mengetahui bagaimana membuktikan hukum dasar kimia serta kemampuan berkomunikasi secara percaya diri, jujur, teliti, kerja sama dan disiplin dalam melakukan pengamatan serta tanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi kritik dan saran, serta menganalisi bagaimana hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume, dan hukum Avogadro.

Materi Pelajaran

1.         Fakta

a.         Rumus molekul air adalah H2O

b.        Perbandingan massa H dan O untuk membentuk air 1:8

c.         Rumus molekul karbon monoksida adalah CO

d.        Rumus molekul karbon dioksida adalah CO2

e.         Rumus molekul gas hidrogen adalah H2

f.          Rumus molekul gas oksice adalah O2

g.        1 molekul gas hidrogen terdiri dari 2 atom hidrogen

2.         Konsep

a.         Reaksi kimia merupakan penggabungan, pemisahan atau penyusunan kembali atom-atom.

b.        Reaksi kimia (chemical reaction) adalah suatu proses dimana zat (atau senyawa) diubah menjadi satu atau lebih senyawa baru (Chang, 2005: 70)

3.         Prinsip

a.         Bunyi Hukum Lavoiser adalah massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi (Sudarmo, 2013: 192)

b.        Bunyi Hukum Proust adalah suatu zat kimia yang murni, perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap. (Brady, 1999: 69)

c.         Bunyi Hukum Dalton adalah bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, maka perbandingan massa suatu unsur yang bersenyawa dengan unsur yang lain dengan massa tertentu merupakan bilangan bulat yang sederhana. (Syukri, 1999:28)

d.        Bunyi Hukum Gay-Lussac adalah volume gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi kimia pada suhu dan tekanan yang sama berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana. (Syukri. 1999: 28)

e.         Bunyi Hukum Avogadro adalah pada temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama dari semua gas mengandung jumlah molekul yang sama. (Ahmad. 2001: 11)

4.         Prosedural

a.        Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

1)        Menuliskan persamaan reaksi

2)        Menentukan massa masing-masing komponen yang bereaksi

3)        Menentukan massa komponen yang ditanya berdasarkan hukum lavoiseir

b.        Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

1)        Menentukan massa masing-masing unsur yang bereaksi.

2)        Membagi massa unsur, setiap unsur dengan massa unsur yang terkecil.

3)        Menentukan perbandingan massa unsur-unsur.

c.         Hukum Kelipatan Berganda (Hukum Dalton)

1)        Menentukan massa masing-masing unsur yang bereaksi.

2)        Menentukan salah satu unsur sebagai dasar perhitungan seperti C pada reaksi pembentukan CO dan CO2.

3)        Membagi massa unsur yang lain dengan massa unsur yang telah ditentukan diatas.

4)        Menentukan perbandingan massa unsur-unsur dalam membentuk senyawa berbeda.

Senyawa

Massa Karbon (C)

Massa Oksigen (O)

Perbandingan Massa (C : O)

CO

1 gram

1,33 gram

3 : 4

CO2

1 gram

2,66 gram

3 : 8

 

d.        Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)

1)        Menentukan volume masing-masing gas yang bereaksi.

2)        Membagi volume gas dengan volume gas yang terkecil

3)        Menentukan perbandingan volume gas-gas                      

Volume

Hidrogen

Oksigen

Air

Volume ke-1

2

1

2

Volume ke-2

4

2

4

Volume ke-3

6

3

6

 

e.         Hipotesis Avogadro

1)        Menuliskan persamaan reaksi

2)        Menentukan volume masing-masing gas yang bereaksi.

3)        Menentukan jumlah molekul gas