Amorf dan Kristalin

                                                        Amorf dan Kristalin

 a)        Amorf

Contoh dari amorf yaitu SiO2. Silikon dioksida SiO2 adalah molekul tiga atom, di mana atom silikon melekat pada dua atom oksigen dengan ikatan kovalen.

SiO2 dapat berupa amorf maupun kristal, seperti pada gambar di bawah ini.

SiO2 dalam bentuk amorf memiliki bentuk yang tidak beraturan sehingga amorf lebih memiliki kelarutan yang tinggi dibandingkan dengan bentuk kristal. Kelarutan yang lebih tinggi dari padatan amorf ini terjadi dikarenakan energi dan mobilitas molekul yang lebih tinggi dibandingkan dengan kristal. Namun di sisi lain, energi tinggi dan mobilitas molekul yang lebih tinggiini juga membuat padatan amorf tidak stabil secara fisik.

Selain tidak memiliki struktur yang beraturan, susunan atom yang dimiliki SiO2 amorf bersifat tidak pasti. Selain itu, gaya antar molekulnya pun tidak seragam. SiO2 amorf memiliki titik leleh dan titik didih yang tidak seragam, bentuk yang kurang kaku dan bersifat isotropik, yang berarti zat amorf memiliki kesamaan sifat ketika mendapatkan beban dari arah yang berbeda-beda.

 

b)       Kristalin

Contohnya yaitu SiO2, yang merupakan kristal kovalen dimana atom-atomnya disatukan dalam jaringan tiga dimensi oleh ikatan kovalen. Karena Si dan O memiliki elektronegativitas yang berbeda, ikatan Si-O adalah bersifat polar. Atom Si menunjukkan koordinasi tetrahedral, dengan 4 atom oksigen yang mengelilingi sebuah atom Si pusat. Empat atom oksigen dari tetrahedral SiO4 dibagi dengan atom Si lain, menghasilkan rumus kimia bersih SiO2.

Dalam kristal kovalen SiO2, atom satu dengan atom tetangga berikatan kovalen sehingga terjadi struktur jaringan membentuk molekul tunggal, sehingga padatannya keras dan mempunyai titik leleh yang sangat tinggi.  

SiO2

Kristal SiO2 dimanfaatkan sebagai bahan baku silikon untuk pembuatan panel surya.

No comments:

Post a Comment