Social Emotional Learning
Setelah melakukan role
play dan mengamati jalannya proses role play, sekarang
saatnya kita mendiskusikan dan mengevaluasi bagian mana yang sudah baik dan
masih kurang dalam proses role play tersebut.
Pertanyaan pemantik untuk
diskusi:
1.
Apa
saja hal-hal yang sudah baik dilakukan dalam proses role play tersebut?
Jawaban:
Dalam kegiatan role
play yang telah dilakukan, guru model sangat baik dalam memberikan motivasi
di awal pembelajaran. Hal tersebut menimbulkan semangat belajar yang tinggi
bagi peserta didik untuk mengikut pembelajaran, Dilanjutkan dengan pemberian
stimulus yang merangsang ingin tahu peserta didik dan dilanjutkan dengan
memberikan solusi berupa melakukan percobaan. Kegiatan ini dibimbing guru dengan
sangat baik. Sampai pada kegiatan analisa data setelah praktikum yang
menciptakan diskusi menarik untuk setiap kelompok.
2.
Apa
saja hal-hal yang masih belum maksimal dilakukan dalam proses role
play tersebut?
Jawaban:
Yang belum
maksimal dilakukan dalam role play yaitu belum adanya kegiatan
kesimpulan di akhir pembelajaran dikarenakan keterbatasan waktu dan banyaknya
peserta didik yang antusias untuk bertanya kepada guru bahkan sampai
pembelajaran telah ditutup oleh guru.
3.
Bagaimana
sebaiknya saya dapat membuat metode dan siklus lebih sinkron satu sama lain?
Jawaban:
Perlu melakukan
analisa terkait CP pada topik yang akan diambil dan melakukan analisa terkait
karakteristik materi pada topik tersebut sehingga dapat menetapkan tujuan yang
jelas terkait apa yang ingin dipelajari dari pengalaman yang akan diberikan kepada
peserta didik. Dari hal tersebut, kemudian guru menentukan asesmen yang akan
digunakan. Selanjutnya guru menentukan model dan metode yang tepat untuk
menerapkan siklus dari experiential learning. Hal yang dilakukan
selanjutnya yaitu merancang kegiatan yang akan dilakukan dengan
mengintegrasikan kompetensi SEL yang tepat dan mengikuti siklus experiential
learning.
4.
Bagaimana
saya menempatkan pihak terkait seperti rekan sejawat dan orangtua dalam
proses experiential learning?
Jawaban:
Saya
menempatkan rekan sejawat sebagai partner dalam merancang dan memberikan umpan
balik terkait experiential learning. Perancangan yang dilakukan dengan
teman sejawat menemukan ide-ide baru mengenai aktivitas yang akan saya masukkan
dalam untuk rancangan pembelajaran.
Selain
itu pula, rekan sejawat dan orang tua berperan penting sebagai fasilitator
dalam kegiatan experiential
learning. Misalnya
seperti meminta peserta didik untuk menanyakan kepada orang tua perempuan atau
rekan guru terkait pertanyaan berikut: a) apakah Ibu pernah mengempukkan daging
menggunakan daun pepaya atau buah nanas? b) bagaimana hasil daging yang diberi
perlakuan tersebut? c) apakah Ibu mengetahui mengapa daun pepaya atau buah
nanas dapat mengempukkan daging?
Kegiatan yang melibatkan orang tua dan guru lainnya
dapat meningkatkan hubungan yang baik antara peserta didik dengan orang tua
maupun guru-guru, meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta
didik, memberikan peserta didik berbagai perspektif dan pengalaman serta meningkatkan
keterampilan kolaborasi dan komunikasi peserta didik.
5.
Hal
apa yang sebaiknya saya rencanakan untuk memaksimalkan proses experiential
learning tersebut?
Jawaban:
Untuk
memaksimalkan proses experiential learning, saya lakukan dengan
cara-cara berikut.
·
Perlu melakukan analisa terkait CP pada
topik yang akan diambil dan melakukan analisa terkait karakteristik materi pada
topik tersebut sehingga dapat menetapkan tujuan yang jelas terkait apa yang
ingin dipelajari dari pengalaman yang akan diberikan kepada peserta didik.
·
Merancang kegiatan dengan memperhatikan
komponen SEL dan siklus experiential learning dan keterlibatkan rekan
sejawat dan orang tua.
·
Rancang pengalaman yang menarik dan
menantang bagi peserta didik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan
menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna.
·
Mempersiapkan materi
dan sumber daya yang
diperlukan untuk mendukung pengalaman.
·
Setelah pembelajaran, saya lakukan dengan
meminta rekan guru untuk memberikan umpan balik dan melakukan refleksi sehingga
dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan experiential learning yang telah
dilakukan.
6.
Bagaimana
sebaiknya saya merefleksikan pemahaman saya dalam revisi RPP saya?
Jawaban:
Untuk merefleksikan pemahaman saya dalam revisi RPP,
saya dapat menanyakan kepada diri saya sendiri terkait pertanyaan-pertanyaan
berikut:
·
Apakah saya memahami tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai?
·
Apakah kegiatan pembelajaran yang saya rancang
sesuai dengan tujuan pembelajaran?
·
Apakah metode penilaian yang saya gunakan tepat
untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran?
·
Apakah sumber belajar yang saya pilih memadai dan
mudah diakses oleh peserta didik?
Dengan menanyakan sendiri hal-hal
tersebut membuat saya lebih menyadari kekurangan dan kelebihan RPP yang saya
rancang sehingga saya dapat melakukan revisi RPP secara menyeluruh. Hal
selanjutnya yang saya lakukan yaitu menghubungkan revisi RPP dengan praktik
pembelajaran yang telah dilakukan, yaitu dengan mengingat kembali apakah ada
kegiatan yang sudah dan kurang tepat dilakukan selama praktik pembelajaran.
Selain itu saya juga meminta masukkan dari teman sejawat saya untuk meninjau
RPP yang telah direvisi dan meminta untuk diberikan masukkan. Masukan dari
orang lain dapat membantu mengidentifikasi kekurangan dan potensi perbaikan
dalam RPP saya.